Wow, Pentas Teater Suara Hati Kaum Disabilitas 'Ada Karena Cinta' di Yogyakarta Ternyata diambil dari Kisah Nyata - Jogja Berkabar
BeritaBudaya

Wow, Pentas Teater Suara Hati Kaum Disabilitas ‘Ada Karena Cinta’ di Yogyakarta Ternyata diambil dari Kisah Nyata

Bagikan:

Theatre Braille baru saja sukses menggelar pentas drama bertajuk ‘Ada Karena Cinta’, yang berlangsung di Gedung Sositet Taman Budaya Yogyakarta, pada hari Sabtu(20/04/3024) malam.

Supervisor acara Jujuk Prabowo mengungkapkan bahwa
pertunjukan tersebut kebanyakan diperankan oleh kaum desabilitas netra, serta dibantu beberapa non desabilitas.

Dikatakannya juga, pada pentas tersebut berisi pesan moral dimana kaum disabilitas yang saling memberi semangat, pada saat seorang teman sedang bergelut dengan keterbatasan fisik.

“Inti dari kisah drama tersebut, menceritakan seorang sahabat yang sedang mengalami kondisi lumpuh, buta dan diserang penyakit kanker yang menggerogoti seluruh tubuhnya, dan diperkirakan umurnya tidak akan lama lagi dipanggil oleh sang pencipta,” papar Jujuk kepada wartawan usai acara.

Adapun proses latihannya, diungkapkan Jujuk, para pemain hanya membutuhkan waktu sekitar 3 (tiga) bulan saja. Dan mereka tidak hanya berasal dari Yogyakarta saja, melainkan ada yang dari luar Yogyakarta seperti Solo yang rela bolak-balik naik KRL.

“Saya salut kepada teman-teman yang proses latihannya hanya sekitar 3 bulan meski itu ada yang terpotong waktunya karena pas diwaktu puasa bahkan harus pulang ada yang tinggal dari Solo bolak-balik tapi semuanya bisa dilihat berjalan dengan lancar”, tandasnya.

“Jadi melihat pentas tadi saya kasih poin 9 plus”, sambungnya.

Menariknya, penggalan isi cerita tersebut yakni mengambil dari salah satu kisah nyata yakni suami dari salah satu pemain yang mengalami keterbatasan fisik serupa (apa yang dipentaskan).

“Ini bagus dan lebih berani karena diambil dadi kisah nyata ya, meskipun pada pentas lain beberapa waktu juga ada kisah nyata cuma ini lebih jelas lagi (lebih spesifik ke personal).

Sehingga dari pentas itulah, salah satu orang yang monitor proses latihan tersebut, dengan harapan masyarakat umum bisa lebih melek untuk senantiasa peduli dan membantu teman – teman penyandang disabilitas.

“Semoga dengan pentas drama ini bisa membuka mata hati kita semua, untuk mengasihi teman teman kaum disabilitas, dan memposisikan mereka sama dengan orang non disabilitas, bukan malah kita meremehkan orang yang buta dan lumpuh”, pintanya.