Usung Tag Line "Swarga ing segara", Drini Park Jadi Destinasi Baru di Gunungkidul - Jogja Berkabar
Berita

Usung Tag Line “Swarga ing segara”, Drini Park Jadi Destinasi Baru di Gunungkidul

Bagikan:

Gunungkidul,(Jogjaberkabar.com) – Dari ratusan pantai yang ada di Kabupaten Gunungkidul, Pantai Drini adalah salah satu dari pantai yang legendaris di sepanjang garis pantai Gunungkidul. Ratusan pantai tersebut membentang di sepanjang 91, 12 km garis pantai
selatan dari ujung barat yang berbatasan dengan Kabupaten Bantul, yaitu Pantai Parangendog (Giri jati, Kecamatan Purwosari) sampai dengan
ujung timur yang berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri yaitu Pantai Krokoh yang berada di Area Hutan, Songbanyu, Kec. Girisubo, Kabupaten
Gunungkidul.

Jumlah pantai baru akan bertambah terus, apalagi dipicu dengan akan tersambungnya ruas-ruas JJLS (Jalur Jalan Lintas Selatan). Masyarakat setempat banyak membangun jalan swadaya yang menembus ke lokasi pantai-pantai yang sebelumnya tidak bisa dijangkau kendaraan roda empat. Pantai Drini lebih dikenal oleh wisatawan yang berusia sekitar 40-50 tahun yang biasa disebut Gen-X, sama kepopulerannya dengan Pantai Baron, Kukup, Krakal dan Sundak.

Maka, bagi pengelola pantai-pantai yang sudah ada saat ini, meningkatkan daya tarik dan penambahan wahana merupakan cara agar bisa bersaing dengan munculnya pantai baru tersebut. Sebagai salah satu pantai yang eksotis dan legendaris, Pantai Drini, memang belum memiliki magnet yang kuat seperti pantai yang lainnya untuk menarik wisatawan, walaupun jaraknya dari TPR Baron hanya sekitar 4 km dengan waktu tempuh sekitar 8 menit. Beruntung bagi Pantai Drini, karena ada investor swasta yang mengembangkan wilayah tersebut dengan membangun wisata buatan dengan wahana-wahananya yang dinamakan Drini Park.

Agus Sasongko, selaku GM Drini Park menjelaskan bahwa Drini Park akan melakukan soft launching sebagai test market awal pada akhir bulan April 2024 ini. Selanjutnya akan di lakukan penyelesain pembangunan agar bisa dilakukan grand launching pada bulan Mei 2024.

SWARGA ING SEGARA
Drini Park dengan tag line “Swarga ing segara” merupakan destinasi wisata Baru yg beralamat kan di dusun Wonosobo 1, kelurahan Banjarejo, kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul yang di operated by PT. Gunung Citra Wisata, rencana nya akan soft opening pada 1 Mei 2024.

Dengan konsep “Wisata all in one” menghadirkan semua kebutuhan wisata seperti: wahana rekreasi, kuliner, spot foto, water play, pusat oleh oleh dan yang nantinya juga akan menghadirkan villa/glamping dalam 1 area. dan dengan fasilitas mushola, clinic room, ruang laktasi, toilet, smoking area dan area parkir yg luas.

Untuk wahana rekreasi yg akan di buka untuk sementara ini, skyride, waterplay, mini train, volcano dan tentunya area selfie yg Instagram able dengan spot menarik spt : Balon udara, Starway, Beach corner, Selpun dan Land mark Drini Park, dengan view yg langsung menghadap Pantai dan pulau Drini.

Tempat makan / kuliner:

  • Food court
    : Konsep semi out door dengan menu Tradisional & Asian.
  • Snack corner
    : Konsep street food dengan menu snack & light
  • Resto
    : Konsep elegant dengan fusion menu
  • Café
    : Konsep cozy dengan light menu

Yang kesemua nya view langsung ke Pantai Drini dan laut Selatan. Sedangkan untuk pusat oleh-oleh menyediakan product snack, aksesoris, souvenir, fashion dan juga produk lokal , yang kesemuanya bekerja sama dengan pengusaha dan pengrajin setempat.

Drini Park diharapkan dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan dan mewarnai pariwisata di Gunungkidul. Pantai-pantai di Gunungkidul memang banyak diakui memiliki keindahan dan eksotika yang jauh lebih menarik dibandingkan dengan pantai-pantai di Bali, sehingga diharapkan kehadiran Drini Park ini akan semakin meningkatkan daya Tarik wisata ke pantai di Gunungkidul pada umumnya dan ke Pantai Drini khususnya.

Selain sebagai destinasi wisata buatan, Drini Park juga menyajikan wisata alam dan wisata edukasi
(pendidikan). Tiga hal tersebut dirangkai menjadi satu kesatuan untuk disajikan kepada wisatawan yang berkunjung agar lebih betah dan bisa menikmati keindahan alam dengan maksimal. Bentang alam, view laut selatan, dan rindangnya pepohonan yang di tanam secara khusus oleh management Drini Park akan menjadi daya tarik utama.

Dari hasil kajian Hidroekologi yang dilakukan oleh team dari Universitas Diponegoro Semarang pada bulan September 2023, dimana disimpulkan bahw apembangunan Drini Park tidak akan memberikan pengaruh buruk terhadap aliran air tanah. Bahkan disarankan untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan konservasi melalui penanaman tanaman di wilayah sekitar sumur produksi.

Agus Sasongko memaparkan bahwa peran aktif tersebut akan dipenuhi dengan melakukan penanaman ratusan batang tanaman keras di sekitar 30% luas lahan, yang berfungsi untuk menahan air hujan sehingga selain berfungsi sebagai tujuan konservasi tanah, juga akan menambah keindahan tujuan wisata tersebut.
Pemilihan jenis tanaman sudah melalui seleksi oleh tim ahli pertanian dan kehutanan serta dari tim lingkungan hidup yang tersertifikasi dari UPN Yogyakarta.

Selain itu Agus Sasongko meyakini bahwa tujuan wisata ini akan berhasil menarik minat banyak wisatawan untuk menikmati wisata pantai sehingga akan sekaligus menjadi daya ungkit perekonomian masyarakat sekitar. Dari awal proses pengerjaan, proyek ini sudah menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar.

sebanyak 50 orang dan secara bertahap akan merekrut tenaga kerja untuk operasional mulai dari 100 orang sampai dengan operasional penuh nantinya akan menyerap 150 tenaga kerja. Total luas lahan Drini Park hampir 6 hektar, sehingga pengelola bisa melakukan pengembangan wahanawahana yang bisa memenuhi target market berbagai social ekonomi status serta cocok bagi wisatawan beragam usia mulai dari anak-anak sampai dengan lansia. Pengelola juga menyediakan fasilitas yang memudahkan bagi para lansia dan difabel untuk menikmati wahana yang tersedia. Agus menambahkan bahwa Drini Park akan memohon ijin ke pihak Kraton Yogyakarta untuk ikut serta meningkatkan daya tarik Pantai Drini secara keseluruhan dengan membantu menata dan merapikan Sultan Ground yang berbatasan dengan lahan Drini Park untuk mensinkronkan tema dan konsep Drini Park dengan lingkungan sekitarnya agar saling mendukung daya tariknya.

Drini Park merupakan destinasi buatan yang dibangun di atas lahan pribadi, sehingga diharapkan keberadaanya akan terus berlanjut bahkan semakin berkembang di masa mendatang, sehingga managemen tidak ingin terjadi permasalahan dari perijinan, hukum dan aturan yang berlaku di masa depan. Hal itu yang mendasari management dari awal secara serius mengurus ijin-ijin yang diperlukan. Semoga kehadiran Drini Park juga akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar yang turut meramaikan Pantai Drini.