Semangat Kartini Membara di Sokokerep: Perempuan Bangkit, Berdaya untuk Gunungkidul Raya

Bagikan :
Puncak Hari Kartini

Semangat Kartini Membara di Sokokerep: Perempuan Bangkit, Berdaya untuk Gunungkidul Raya

Gunungkidul — Minggu (27/4/2025) Udara pagi yang cerah di Balai Padukuhan Sokokerep dipenuhi semangat dan warna-warni kain kebaya, ketika sekitar 300 perempuan dari sembilan RT yang tersebar di empat RW berkumpul dalam sebuah perayaan istimewa bertajuk “Peringatan Hari Kartini: Perempuan Sokokerep Berdaya untuk Gunungkidul Raya.” Dipelopori oleh Organisasi Perempuan Padukuhan Sokokerep di bawah kepemimpinan Ibu Surati, Ketua Tim Penggerak PKK Padukuhan, kegiatan ini menjadi sebuah momentum bersejarah — bukan hanya untuk mengenang perjuangan RA Kartini, namun juga menjadi tonggak awal kebangkitan para perempuan Sokokerep dalam menegaskan eksistensi dan kontribusi mereka bagi pembangunan desa.

Dengan mengenakan pakaian adat dan busana Kartini, para perempuan hadir tidak hanya membawa semangat kebersamaan, tetapi juga membuktikan bahwa impian besar dapat diraih melalui tekad dan kerja sama. Dalam sambutannya yang penuh haru, Ibu Surati mengungkapkan betapa acara ini pada mulanya terasa sebagai sesuatu yang nyaris mustahil, namun berkat pendampingan intensif dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Sokokerep, berbagai koordinasi yang sabar dan tekun akhirnya membuahkan hasil gemilang.

“Awalnya kami ragu, tetapi dengan bimbingan dari KIM dan kekompakan semua pihak, Alhamdulillah impian kami untuk menyelenggarakan acara sebesar ini bisa terwujud. Ini adalah sejarah bagi perempuan Sokokerep,” ujar Surati disambut tepuk tangan para hadirin.

Sebagai puncak acara, digelar dua perlombaan antar-RT yang menggugah kreativitas dan kecintaan terhadap budaya lokal, yakni Lomba Membuat Kudapan Sehat Berbahan Dasar Lokal untuk Anak, serta Lomba Gelaran Busana Kartini. Pada lomba kudapan, para peserta dari tiap RT mempresentasikan hasil karyanya di hadapan tiga dewan juri, disertai sesi tanya jawab yang memperlihatkan kedalaman pemahaman peserta tentang bahan dan manfaat makanan yang mereka sajikan. Sementara itu, dalam lomba busana, masing-masing RT mengirimkan dua wakilnya yang dengan anggun memperagakan busana Kartini, memperlihatkan keanggunan dan kepercayaan diri yang membanggakan.

Untuk menjaga objektivitas penilaian, panitia menghadirkan tiga juri dari latar belakang yang beragam, yakni Wakil Pokja II TP PKK Kabupaten Gunungkidul, Pokja III TP PKK Kapanewon Semanu, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kalurahan. Kehadiran mereka menjadi motivasi tambahan bagi para peserta, yang merasa diapresiasi hingga ke tingkat kabupaten.

Mengiringi semarak lomba, kelompok karawitan Sekar Laras dan Mudo Laras menghadirkan alunan gending Jawa yang menghangatkan suasana, mengiringi momen penjurian dengan nuansa budaya yang kental. Tidak hanya itu, kelompok Among Bocah Sokokerep, yang semakin dikenal luas, turut tampil mempersembahkan tari-tarian tradisional yang dibina oleh Ka Evi Nur Widyastuti, memberikan warna tersendiri dalam perhelatan ini.

Heru, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LMPK) Padukuhan, menyampaikan kebanggaannya atas inisiatif perempuan Sokokerep ini. Ia bahkan mengaku terkejut dan terharu ketika pertama kali menerima poster undangan acara melalui grup Whatsapp. “Dulu Sokokerep hanya menjadi penonton, kini saatnya Sokokerep tampil,” serunya, yang langsung disambut sorak sorai penuh semangat dari seluruh perempuan yang hadir.

Dede Apriyanto, pendamping KIM Sokokerep, dalam keterangannya menegaskan bahwa pihaknya selalu percaya pada potensi ide dan gagasan yang dimiliki setiap individu. “Kami hanya berusaha memfasilitasi dan merangkai ide-ide yang sebelumnya tercecer dalam delapan organisasi perempuan di Sokokerep menjadi sebuah produk acara yang nyata. Ketika kami mengadakan rembug perempuan minggu lalu, 150 orang hadir, menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Ini adalah awal dari kebangkitan perempuan Sokokerep untuk berdaya dan mengambil peran dalam pembangunan,” katanya.

Setelah melalui penilaian ketat, akhirnya diumumkan pemenang untuk kedua lomba tersebut. Dalam Lomba Pembuatan Kudapan Sehat, Juara I diraih oleh RT 06, Juara II oleh RT 03, dan Juara III oleh RT 02. Sedangkan untuk Lomba Gelaran Busana Kartini, Juara I diraih oleh RT 02, Juara II oleh RT 03, dan Juara III oleh RT 05. Semua pemenang disambut dengan tepuk tangan hangat, sebagai simbol apresiasi atas usaha dan kreativitas yang telah mereka curahkan.

Acara ini tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga pernyataan tegas bahwa perempuan Sokokerep kini berdiri sejajar, membawa semangat RA Kartini ke dalam kehidupan nyata, membangun desa dan masa depan mereka dengan tangan mereka sendiri.

 

Berita Terkini