Rakor Rembuk Stunting 2024 Digelar, Ketua TPPS Gunungkidul: “Ini PR Semua Pihak, Ayo Kolaborasi Tekan Angka Stunting”

Gunungkidul,(Jogjaberkabar.com) – Kamis (2/5/2024) bertempat di Bmt Dana Insani wonosari digelar acara Rapat Koordinasi Rembuk Stunting Tahun 2024 “Nanting Sheni Dalmasi” yang dibuka langsung oleh Bupati Gunungkidul Sunaryanta.

Acara ini dihadiri oleh Bupati Gunungkidul, Wakil Bupati Gunungkidul, Polres Gunungkidul, Kodim 0730 Gunungkidul, Kejari, Bappeda, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DPMKP2KB, Paguyuban Semar.

Dalam Sambutannya Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengucapkan terimakasih soal menurunnya angka stunting di Kabupaten Gunungkidul.

“Tidak mudah dalam penurunan angka stunting ini akan tetapi kita harus terus berusaha untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Gunungkidul.”imbuhnya.

“Kita harus memaksimalkan potensi yang ada semua lini seperti contohnya memaksimalkan KUA saat para calon pengantin mendapatkan pelatihan “ijab” bisa menjadi momen edukasi soal stunting agar para calon mengerti dan bisa ikut andil mencegah peningkatan angka stunting di Gunungkidul.”imbuh Sunaryanta.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Ismono dalam paparannya soal “Nanting Siheni Dalmasi” ada beberapa poin penting didalamnya yaitu Implementasi Kebijakan Percepatan Stunting di Kabupaten Gunungkidul, Menggalakkan kehidupan masyarakat untuk hidup sehat dan bersih, Gerakan konsumsi protein hewani khususnya kelompok usia 1000 hari pertama kehidupan, Dukung ibu dalam keberhasilan menyusui eksklusif dan perkaya protein hewani dalam MP – ASI, Konvergensi Intervensi spesifik dan sensitif dalam penurunan stunting.

Sk Bupati No. 42 Tahun 2024 Tentang Kalurahan Lokasi fokus prioritas penanggulangan Stunting Tahun 2025 ada 10 Kalurahan yaitu Kalurahan Semanu, Hargomulyo, Tegalrejo, Semin, Ngeposari, Candirejo, Watusigar, Karangasem, Tancep,dan Kalurahan Karangmojo.

Ketua TPPS Gunungkidul sekaligus Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto menjelaskan bahwa Hari ini Kamis (2/5/2024) pelaksanaan koordinasi penanganan Stunting yang ada di Kabupaten Gunungkidul, dari prosentasenya secara umum turun 1,3 %.

“Kita masih mempunyai PR untuk menangani stunting demi generasi masa depan, yaitu generasi emas secara intens dan serius. Karena tidak ditangani dari sekaran itu akan menjadi bola liar dimasa mendatang serta akan menyedot anggaran yang lebih besar.”imbuhnya .

“Semoga dengan koordinasi antar elemen dan juga antar lini ini yang secara masif kita lakukan akan mengkerucutkan tindakan tindakan yang lebih tepat sasaran lagi baik dari segi kebijakan maupun anggaran untuk penanganan stunting. “Pungkasnya.(Hari)