Pesan Paku Alam X Kepada 10.629 Mahasiswa Baru UGM 2025: Jadikan Yogyakarta Ladang Menimba Nilai Hidup

Bagikan :
Mahasiswa baru UGM 2025 mengikuti orientasi. (dok. Pemda DIY)

jogjaberkabar – Sebanyak 10.629 mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi memulai perjalanan akademik mereka di Kota Yogyakarta untuk tahun ajaran 2025/2026. Suasana pembukaan masa orientasi dipenuhi harapan dan semangat baru, mengiringi langkah ribuan generasi muda yang datang dari berbagai penjuru negeri, bahkan mancanegara.

UGM sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia tahun ini menerima total 10.629 mahasiswa baru. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8.728 mahasiswa diterima di program sarjana, sementara 1.901 mahasiswa lainnya bergabung dalam program sarjana terapan.

Yang menarik, UGM juga membuka diri terhadap keberagaman global dengan menyambut 32 mahasiswa internasional. Mereka berasal dari berbagai negara seperti India, Cina, Pakistan, Malaysia, dan Timor Leste. Hal ini menunjukkan komitmen UGM dalam menciptakan atmosfer kampus yang inklusif dan lintas budaya.

Orientasi PIONIR Gadjah Mada 2025 Digelar Megah di Lapangan Pancasila

Upacara pembukaan orientasi mahasiswa baru bertajuk PIONIR Gadjah Mada 2025 digelar pada Senin, 4 Agustus 2025 di Lapangan Pancasila, Universitas Gadjah Mada. Ribuan mahasiswa berkumpul mengenakan atribut identitas almamater, menandai awal kehidupan kampus yang penuh dinamika.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X, yang hadir memberikan sambutan hangat dan inspiratif.

Sri Paduka Paku Alam X: Serap Semangat Harmoni Yogyakarta

Dalam pidatonya yang menyentuh, Sri Paduka KGPAA Paku Alam X menyampaikan pesan mendalam yang menggambarkan identitas kultural Yogyakarta sebagai rumah baru bagi para mahasiswa. Beliau menekankan pentingnya memaknai setiap langkah di kota budaya ini sebagai proses pembelajaran kehidupan.

“Saya mewakili Pemerintah Daerah dan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta sangat berbahagia menyambut Ananda semua. Rasakan semangat khas Yogyakarta yang bertumbuh dari harmoni, toleransi, dan kekayaan budaya,” ucap beliau dengan suara mantap dan penuh makna dikutip dari TuguJogja.id.

Tak sekadar ucapan selamat datang, Sri Paduka memberikan tantangan kepada para mahasiswa agar menjadikan masa kuliah sebagai momentum emas dalam membentuk karakter, memperluas jejaring, dan menyiapkan diri sebagai pemimpin masa depan.

Beliau juga menekankan pentingnya kecerdasan emosional dan keterampilan kolaborasi berbasis nilai budaya.

“Jadikan setiap langkah di Yogyakarta sebagai pelatihan kehidupan. Rasakan denyut semangat kebudayaan, hayati semangat gotong royong masyarakatnya, dan ikuti irama peradaban yang tumbuh dari akar nilai-nilai luhur,” imbuhnya.

Rektor UGM: Mahasiswa Harus Tumbuh sebagai Agen Perubahan

Senada dengan Paku Alam X, Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., menyampaikan harapan besar kepada seluruh mahasiswa baru agar menjadi insan unggul yang tak hanya cemerlang dalam hal akademik, tetapi juga memiliki kedalaman karakter dan kepekaan sosial.

Dalam pidatonya, beliau menantang mahasiswa untuk tidak hanya menguasai teori, melainkan juga mengasah jiwa kepemimpinan dan semangat pengabdian.

“UGM siap menjadi ruang bagi para agen perubahan masa depan. Gadjah Mada Muda harus tumbuh menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan pembangunan, baik di tingkat lokal maupun global,” ujar Rektor UGM.

Ia juga menambahkan bahwa UGM memiliki komitmen kuat untuk membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang berkontribusi nyata melalui karya dan aksi sosial, bukan hanya prestasi akademik.

Pendidikan Karakter dan Lingkungan Sejak Hari Pertama

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., menambahkan bahwa sejak hari pertama, mahasiswa UGM sudah diperkenalkan pada budaya akademik yang berpadu dengan praktik nyata.

Menurutnya, UGM tidak hanya menyajikan teori di ruang kelas, tetapi juga langsung mengajak mahasiswa terjun dalam aksi sosial dan keberlanjutan lingkungan. Salah satu contoh konkretnya adalah penerapan budaya zero waste selama masa orientasi.

Dengan berbagai program dan pendekatan yang diterapkan sejak hari pertama, Universitas Gadjah Mada memperkuat posisinya sebagai kampus kerakyatan yang tidak hanya mencetak lulusan cerdas, tetapi juga membentuk insan yang berdaya dan peduli terhadap masyarakat.

Kehadiran 10.629 mahasiswa baru ini bukan sekadar penambahan angka, tetapi merupakan semangat baru untuk membangun bangsa dari Yogyakarta. Dengan bekal ilmu, nilai budaya, dan keterampilan hidup yang diasah di UGM, mereka diharapkan menjadi generasi penerus yang mampu menjawab tantangan zaman.

***

Berita Terkini