
Gunungkidul, (jogjaberkabar)– Sebuah kandang ayam di Padukuhan Daguran Lor, Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen, ludes terbakar pada Senin (10/3/2025) sekitar pukul 02.30 WIB. Kebakaran diduga berasal dari pemanas kandang yang menggunakan arang. Akibatnya, ribuan ayam mati terbakar dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp50 juta.
Kapolsek Ngawen, AKP Syofyan Susanto, menjelaskan bahwa peristiwa ini pertama kali diketahui oleh salah satu saksi yang mencium bau asap. Di mana salah satu anak kandang mencium bau asap, lalu mengecek kandang dan melihat api sudah berkobar.
“Api diduga berasal dari pemanas berbahan arang yang digunakan di dalam kandang,” ujar AKP Syofyan.
Dia kemudian memanggil rekannya dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, tetapi api semakin membesar. Mereka kemudian meminta bantuan warga sekitar. Kemudian warga berdatangan untuk membantu pemadaman, sementara ada yang segera menghubungi pemadam kebakaran.
Sekitar pukul 03.00 WIB, tiga unit mobil pemadam kebakaran dan personel Polsek Ngawen tiba di lokasi untuk melakukan pemadaman. Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.30 WIB.
“Tidak Ada Korban Jiwa, Kerugian Capai Puluhan Juta,” tambahnya.
Dalam kejadian ini, tidak ada korban jiwa. Namun, kandang ayam yang dimiliki oleh Deny Guntoro, warga Beji, Ngawen, mengalami kerugian besar. Total ada 5.000 ekor ayam dalam kandang.
Hanya saja sekitar 3.000 ekor di antaranya masih berusia dua hari. Seluruh kandang dan ayam yang ada diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp50 juta. Jarak kandang dengan permukiman warga sekitar 500 meter, sehingga kebakaran tidak merembet ke rumah warga.
“pihak kepolisian mengimbau para peternak untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan pemanas berbahan bakar arang agar kejadian serupa tidak terulang,” tutur dia.