Yogyakarta, (jogjaberkabar) – Pembukaan akses Exit Tol Prambanan diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan selama libur Lebaran tahun ini. Dengan akses yang lebih mudah, destinasi wisata di sekitar Prambanan, termasuk Candi Borobudur dan Ratu Boko, diperkirakan akan mengalami lonjakan pengunjung.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, dan TMII, Febriana Intan, menyebutkan bahwa peningkatan akses melalui tol dapat mempercepat mobilitas wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dan sekitarnya.
“Kami memperkirakan akan ada pergerakan sekitar 3,4 juta wisatawan yang datang ke Yogyakarta selama Lebaran. Untuk Candi Borobudur, kami menargetkan sekitar 76.000 wisatawan, sementara untuk Prambanan dan Ratu Boko sekitar 100.000 wisatawan,” jelas Febriana.
Menurutnya, jumlah wisatawan ke Prambanan dan Ratu Boko lebih besar karena akses yang semakin mudah dengan adanya tol. Keberadaan Exit Tol Prambanan, yang rencananya mulai beroperasi Senin depan, akan semakin mendukung peningkatan jumlah pengunjung.
“Dengan adanya akses tol ini, wisatawan bisa lebih fleksibel. Mereka bisa datang ke Yogyakarta hanya dalam satu hari, lalu melanjutkan perjalanan ke Semarang, Solo, atau destinasi lainnya dengan lebih efisien,” tambahnya.
Event dan Aktivitas Menarik di Candi Prambanan
Untuk menarik lebih banyak pengunjung, PT TWC telah menyiapkan berbagai kegiatan menarik selama periode libur Lebaran. Salah satu atraksi utama di Candi Prambanan adalah Pasar Medang, sebuah festival kuliner yang menyajikan makanan khas Yogyakarta dan sekitarnya.
“Pasar Medang ini sudah kami gelar sejak tahun 2023. Ini adalah upaya kami untuk menghadirkan pengalaman wisata yang lebih berkesan, dengan menghadirkan kuliner khas lokal. Tahun ini, Pasar Medang akan semakin meriah dengan kehadiran karakter Jumbo, maskot animasi yang akan menjadi daya tarik bagi anak-anak,” ujar Febriana.
Selain itu, di Borobudur akan digelar Panggung Rakyat, Kampung Dolanan, dan berbagai kegiatan budaya lainnya, yang lebih menonjolkan aspek spiritual dan budaya. Sementara itu, di Ratu Boko, wisatawan bisa menikmati pertunjukan seni seperti Gejog Lesung dan Randu Musik.
Antisipasi Kemacetan dan Layanan Wisata yang Lebih Baik
Mengantisipasi lonjakan pengunjung, PT TWC telah menerapkan berbagai perbaikan dalam sistem layanan wisata, termasuk pemesanan tiket online untuk mengurangi antrean di loket. Kemudian sistem parkir yang lebih terorganisir, di mana wisatawan dapat memarkir kendaraan terlebih dahulu sebelum membeli tiket.
Pihaknya juga menyediakan shuttle listrik di Borobudur, yang kini sudah 100% menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Dan berkolaborasi dengan kepolisian dan tenaga medis untuk memastikan keamanan dan kesehatan pengunjung selama periode liburan.
“Kami belajar dari pengalaman tahun 2023, di mana terjadi kemacetan panjang akibat sistem pembelian tiket langsung di gerbang masuk. Tahun ini, kami sudah menyiapkan sistem yang lebih baik, termasuk kantong parkir tambahan di sekitar Borobudur,” jelas Febriana.
Dampak Ekonomi bagi Masyarakat Sekitar
Selain meningkatkan jumlah wisatawan, pembukaan Exit Tol Prambanan juga diharapkan membawa dampak positif bagi ekonomi lokal. PT TWC menekankan bahwa program yang mereka jalankan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Kami melibatkan seniman lokal, UMKM, serta komunitas di sekitar Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko. Dengan adanya festival kuliner dan pertunjukan seni, masyarakat bisa mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari meningkatnya kunjungan wisatawan,” kata Febriana.
Ke depan, PT TWC akan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar destinasi wisata di sekitar Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko semakin menarik bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Dengan adanya akses tol yang lebih baik, harapannya kunjungan wisata ke kawasan ini bisa terus meningkat setiap tahunnya.